Seorang pemuda yang diracuni oleh orang lain menjadi sampah, setelah menerima ingatan Raja Daun Subang, takdirnya benar-benar berubah! Warisan yang rusak, pemahaman yang tak terbatas, ilmu bela diri yang misterius... Pemuda itu melangkah dengan langkah yang teguh, menginjak-injak mayat musuh, langkah demi langkah, masuk ke jalan Takdir Duniawi yang tak tertandingi. Aku adalah Song Jian, takdirku, aku yang mengendalikannya, orang yang kucintai, akan aku lindungi, meski langit melawan, aku akan menembus langit dengan pedang!
-
Era Dewa Baja
Kisah ini berlangsung di masa yang jauh yang telah hilang, zaman ini memiliki tingkatan yang jelas, nasib ditentukan oleh keturunan. Para keturunan Dewa yang berada di puncak piramida keturunan menikmati hak-hak yang sudah ditentukan oleh keturunan, menghukum mereka yang mencoba melawan posisi mereka. Tapi apakah nasib manusia bergantung pada kekuatan atau aturan yang lebih tinggi dari mereka? Apakah dewa yang disebut oleh para keturunan benar-benar ada? Mo Chen: Bahkan jika dewa yang kalian sebut benar-benar ada, aku akan menggunakan keturunan hina ini untuk menghancurkan zaman yang seperti membusuk ini!
-
Istana Tembaga
Dalam zaman kehancuran, semua makhluk berjuang! Di atas hampa angkasa, segala macam rencana dihitung! Di daratan pelbagai dimensi, diperintahkan pasukan! Di benua yang tak terbatas, ribuan makhluk menjalang! Dalam dunia kecil, ilmu dan senjata berkuasa; dalam alam semesta raya, para dewa dihormati!!!
-
Pahlawan Tiada Tanding
Raja sejati, ditakdirkan untuk menghadapi ujian penghancuran dunia! Melarikan diri dari kamp perbudakan, tumbuh membesar di tengah penderitaan diskriminasi, berjalan melintasi neraka berdarah, melatih diri dalam api yang terkutuk. Suatu hari, ketika aku mencapai puncak dunia, seluruh dunia akan gemetar dalam teriakan kemarahan: 'Penderitaan yang sombong itu, akan kutukar seratus kali lipat!'
-
Ling Ba Xiao Han
Naga yang hebat muncul, bertarung dengan fokus yang kuat, tulang besi yang teguh bergemuruh... Jiwa yang tidak kekal, melangkah dengan gagah, sembilan kelas langit itu menanti saya... Sebagai anak, sebagai murid, sebagai kakak, dalam hidup ini, berjuang tanpa kenal lelah demi perlindungan di dalam hati, tidak kunjung menyerah, tidak kunjungan menyerah, tidak kunjung berkelahi, tidak kunjung berkompetisi! Mati sudah cukup...
-
Dewa Jahat Sembilan Bayi
Novel Dewa Jahat Sembilan Bayi mempunyai plot yang menarik dan sarat dengan emosi. Ia menyajikan bab-bab yang terbaru, bersih dan percuma untuk dibaca dalam talian melalui Pizhu ge